ComService: Pelatihan Pengembangan Kompetensi Karyawan Primer Koperasi Kartika
Aktivitas bisnis TNI AD secara langsung adalah setiap kegiatan usaha komersial yang dimiliki dan dikelola oleh TNI AD yang dilakukan melalui badan usaha / badan hukum, sedangkan aktivitas bisnis TNI AD secara tidak langsung adalah kegiatan usaha komersial yang dimiliki dan dikelola oleh TNI AD yang dilakukan melalui koperasi dan atau bekerja sama dengan pihak ketiga. Organisasi Koperasi di lingkungan TNI AD berada di luar struktur organisasi TNI AD, tidak melaksanakan fungsi organik militer, bertugas membina dan mendukung kebutuhan pokok anggota beserta keluarganya. Keanggotaan Koperasi Angkatan Darat terdiri dari Inkopad yang beranggotakan Puskopad dan Puskopad beranggotakan Primkopad, hubungan vertikal Inkopad, Puskopad serta Primkopad hanyalah pada lingkup teknis pembinaan perkoperasian beserta kegiatan usahanya.
Usaha koperasi Angkatan Darat adalah usaha yang berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan anggota dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya. Pengelolaan usaha koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif dan efisien. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi Angkatan Darat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota Koperasi Angkatan Darat. Koperasi Angkatan Darat dapat menjalankan kegiatan usaha dan berperan aktif di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pengelola kegiatan usaha koperasi dijabat oleh PNS TNI AD atau tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan.Koperasi Angkatan Darat memiliki kesempatan yang sama dengan pihak ketiga lainnya untuk menjadi rekanan pengadaan barang/jasa atau menjadi mitra dalam pemanfaatan barang milik negara di lingkungan TNI AD. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan koperasi disamping pelayanan dan manfaat yang maksimal sehingga bisa dirasakan oleh anggota dan keluarganya.
Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
- Memberikan pengetahuan tambahan mengenai cara pengelolaan manajemen SDM untuk unit bisnis baru.
- Memberikan pengetahuan tambahan mengenai etika bisnis dan Pelayanan Konsumen untuk unit bisnis baru.
- Memberikan pengetahuan tambahan mengenai tata cara membuat pelaporan keuangan untuk unit bisnis baru.
Bentuk Kegiatan | : Pelatihan Pengembangan Kompetensi Karyawan Primer Koperasi Kartika Bandung |
Waktu | : Kamis,10 Maret 2016 |
Tempat Kegiatan | : Sari Ater Hotel Jl. Raya Ciater Subang |
Jadwal Kegiatan
Tanggal | Waktu | Kegiatan |
Kamis, 10 Maret 2016 | 08.00 – 08.30 | Registrasi Peserta Pelatihan |
08.30 – 09.10 | Pembukaan Pelatihan & Sambutan | |
09.10 – 09.15 | Ice Breaking | |
09.15 – 09.45 | Materi Manajemen SDM | |
09.45 – 10.00 | Diskusi | |
10.00 – 10.15 | Coffe Break | |
10.15 – 10.45 | Materi Etika Bisnis | |
10.45 – 11.00 | Diskusi | |
11.00 – 11.35 | Materi Pelayanan Konsumen | |
11.35 – 11.50 | Diskusi | |
11.50 – 13 .00 | ISHOMA | |
13.00 – 13.15 | Energizer | |
13.15 – 13.45 | Materi Manajemen Keuangan | |
13.45 – 14.00 | Diskusi | |
14.00 – 14.35 | Praktek Pembuatan Laporan Keuangan | |
14.35 – 14.50 | Diskusi | |
14.50 – 15.00 | Penutup |
Berikut gambaran materi penyuluhan dan metode yang ingin disampaikan ke masyarakat sasar.
No | Modul | Tujuan | Materi |
1 | Pengenalan Manajemen SDM | Meningkatkan pengetahuan mengenai dasar-dasar SDM | a. Pengenalan SDM b. Fungsi-fungsi manajemen SDM |
2 | Etika Bisnis dan Pelayanan | Meningkatkan pengetahuan mengenai etika bisnis dan cara melayani nasabah/anggota koperasi | a. Dasar Etika Bisnis b. Etika Pelayanan |
3 | Pelatihan pelaporan dan pembukuan keuangan | Meningkatkan kemampuan pembuatan laporan keuangan
| a. Pencatatan Transaksi b. Pembuatan Laporan Keuangan c. Praktek Pembuatan Laporan Keuangan |
- TINJAUAN HASIL YANG DICAPAI
Karyawan koperasi primer sebagian besar merupakan memiliki latar belakang pendidikan SMA, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan dinilai masih kurang memiliki kemampuan untuk dapat melayani konsumen atau peserta koperasi. Saat ini koperasi primer akan mengembangkan usaha menjadi beberapa unit bisnis seperti bengkel, mini market dll. Untuk itu karyawan dituntut untuk dapat memberikan sikap melayani konsumen agar unit bisnis tersebut dapat berkembang dengan baik. Pada sesi pertama pelatihan ini diberikan materi pemahaman mengenai etika bisnis yang diwajib diimplementasikan oleh sebuah bisnis baru. Serta kemampuan atau sikap yang harus dimiliki seorang karyawan dalam melayani konsumen baik itu anggota koperasi, pelanggan bengkel serta konsumen minimarket. Materi pelayanan konsumen ini, memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai perbedaan konsep konsumen dan pelanggan, serta penanggulangan complain pelanggan yang umunya terjadi pada bisnis.
Pada sesi kedua dijelaskan mengenai pembuatan laporan sederhana yang penting dilakukan oleh karyawan keuangan pada unit bisnis koperasi. Hal ini sangat dibutuhkan karena sebelumnya koperasi primer tidak memiliki system pencatatan yang baik sehingga, mengalami kerugian yang diakibatkan dana pinjaman anggota tidak kembali. Koperasi sulit melacak bukti-bukti transaksi yang dilakukan pada tahun-tahun terdahulu karena tidak ada pedoman SOP perusahaan. Pada akhir sesi, peserta diberikan waktu untuk melakukan simulasi pencatatan laporan keuangan sederhana dan bagaimana cara membaca serta memastikan pencatatan keuangan tersebut sesuai dengan pos-posnya.
Berdasarkan hasil pelatihan kompetensi tersebut, kami melakukan penilaian instruktuk melalui penyebaran kuesioner pada akhir sesi dengan hasil sebagai berikut :
Nama Instruktur : H.A Romadhon
Deskripsi | STS | TS | N | S | SS |
Instruktur sangat menguasai materi | 12% | 60% | 28% | ||
Materi yang disampaikan sangat menarik | 28% | 52% | 20% | ||
Penjelasan instruktur mudah dipahami | 20% | 32% | 48% | ||
Instrukturnya ramah dan bersemangat | 48% | 40% | 12% | ||
Kegiatan ini sangat bermanfaat | 72% | 28% | |||
Kegiatan ini harus dilaksanakan lagi dikemudian hari | 88% | 12% | |||
Kegiatan ini harus dilaksanakan secara rutin | 80% | 20% |
Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh bahwa instruktur sangat menguasai materi yang diberikan, materi dirasa menarik dan mudah dipahami. Serta peserta berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin. Karena materi dirasa sangat menarik, peserta merasa waktu yang diberikan untuk pelatihan singkat.
Nama Instruktur : Rafki Nazar
Deskripsi | STS | TS | N | S | SS |
Instruktur sangat menguasai materi | 20% | 40% | 28% | ||
Materi yang disampaikan sangat menarik | 40% | 40% | 20% | ||
Penjelasan instruktur mudah dipahami | 20% | 32% | 48% | ||
Instrukturnya ramah dan bersemangat | 60% | 28% | 12% | ||
Kegiatan ini sangat bermanfaat | 28% | 44% | 28% | ||
Kegiatan ini harus dilaksanakan lagi dikemudian hari | 20% | 68% | 12% | ||
Kegiatan ini harus dilaksanakan secara rutin | 8% | 80% | 12% |
Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh bahwa instruktur sangat menguasai materi yang diberikan, materi dirasa menarik dan mudah dipahami. Serta peserta berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin. Karena materi dirasa sangat menarik, peserta merasa waktu yang diberikan untuk pelatihan singkat.
Berdasarkan hasil kuesioner mengenai evaluasi kegiatan diperoleh hasil sebagai berikut :
BUTIR-BUTIR PENILAIAN (FEEDBACK) | SANGAT TIDAK SETUJU | TIDAK SETUJU | SETUJU | SANGAT SETUJU |
1. Program pengabdian masyarakat ini sudah sesuai dengan tujuan kegiatan itu sendiri. | 20% | 80% | ||
2. Program pengabdian kepada masyarakat ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasarnya. | 75% | 25% | ||
3. Waktu pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini relatif telah mencukupi sesuai kebutuhan. | 80% | 20% | ||
4. Dosen dan mahasiswa Universitas Telkom bersikap ramah, cepat dan tanggap membantu selama kegiatan. | 100% | |||
5. Masyarakat setempat menerima dan mengharapkan program pengabdian masyarakat Universitas Telkom saat ini dan masa yang akan datang. | 100% |
Berdasarkan hasil kuesioner terkait evaluasi pelatihan diperoleh bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini sesuai dengan tujuan kegiatan, dosen mampu bersikap ramah cepat tanggap dan membantu selama kegiatan. Masyarakat mengharapkan akan diadakan kembali dimasa yang akan datang. Kendala pada waktu, peserta merasa membutuhkan yanglebih panjang untuk pelaksanaan pelatihan tersebut.
Dosen yang terlibat:
Dr. Ratri Wahyuningtyas
Puspita Wulansari,SP.,MM
Hani Gita Ayuningtias, S.Psi.,MM
H.A Romadhon
Rafki Nazar