PENINGKATAN KAPASITAS USAHA DAN PRODUKSI PELAKU USAHA “PAREKRAF” DENGAN ASPEK DIGITALISASI
DI RW-05 KELURAHAN CIPAGANTI, KECAMATAN COBLONG, KOTA BANDUNG
Dr. Ir. Ratna L. Nugroho, MM. – NIP. 01 68 0016 (Ketua), Dr. Astri Ghina, S.Si., MSM. – NIP. 14 80 0037 (Anggota Dosen-1), Sisca Eka Fitria, S.T., MM. – NIP. 14 81 0038 (Anggota Dosen-2)
Presiden Joko Widodo secara virtual membuka Kompas100 CEO Forum yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2021, untuk yang ke-11 kalinya. Dengan mengangkat tema “Let’s Collaborate: Rising in Pandemic Era”, Presiden Joko Widodo menggaungkan optimisme untuk seluruh pihak bergerak di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 saat ini dan menjadikan tahun 2021 sebagai momentum untuk bangkit dan bergerak menuju negara maju (KOMPAS, 22 Januari 2021, hlm.1 dan 15).
Sementara itu, berangkat dari semangat kolaborasi dan inovasi tersebut, Ekonomi kreatif (Ekraf) merupakan salah satu sektor yang tengah digalakkan pemerintah, untuk bangkit di 2021. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kini sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Penataan dan Pengembangan Ekraf. Dengan adanya peraturan ini, industri kreatif di kota Bandung diharapkan semakin berkembang pesat. Tentunya Perda tentang Ekraf ini dapat menjadi pedoman dalam menata dan mengembangkan ekonomi kreatif. Selain itu, Perda nomor 1 tahun 2021 yang baru disahkan pada 11 Januari 2021 ini, bisa menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan sektor tersebut, meski saat ini situasinya masih di tengah pandemi Covid-19 (C19).
Oleh karenanya, menjadi penting bagi Tim FEB untuk mengintegrasikan kegiatan PkM yang berkontribusi dalam semangat kolaborasi dan inovasi sebagai jawaban pada masa pandemi C19 ini.
Dipilihnya masyarakat sasar RW-05 Kel. Cipaganti, Kec. Coblong, Kota Bandung adalah dalam rangka:
Program keberlanjutan untuk mewujudkan cita-cita bersama, yakni “MENUJU RW-05 BEBAS SAMPAH” dan “MENUJU KAMPUNG WISATA DAUR ULANG” atau Wisata DarLing;
Merespon Peraturan Daerah (Perda) tentang Penataan dan Pengembangan Ekraf yakni Perda nomor 1 tahun 2021;
Berupaya terus menerus untuk berkolaborasi dan berinovasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang juga tidak pernah berhenti.
Penting untuk disampaikan juga bahwasanya kegiatan PkM periode2 tahun 2021 ini adalah juga bersamaan dengan periode program pemerintah Republik Indonesia melaksanakan program vaksinasi massal. Maka dari itu, Tim PkM FEB harus sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan antara kegiatan offline dan online.
Berikut ini adalah wujud implementasi kegiatan PkM periode-2 tahun 2021 yang merupakan adaptasi di masa pandemi C19 dengan metode hybrid.
Solusi dan Target Luaran Pada Masa Pandemi Covid-19 (C19)
Solusi yang ditawarkan | Target luaran yang diharapkan |
Meningkatkan literasi digital melalui webinar dari beragam organisasi dan kementrian tentang pengelolaan bank sampah pada masa pandemi C19Pendampingan berkesinambungan pengelolaan bank sampah dan peluang mendapatkan HaKI untuk karya 3R (Reduce – Reuse – Recycle) untuk menjawab peluang dan tantangan Ekonomi Kreatif (EKraf)Rapat monitoring dan evaluasi setiap bulanMenjadi peserta pameran pada acara Festival Peduli Sampah Nasional (FPSN) 2021 https://www.fpsn2021.com/mainBerkunjung dan berbagi pengalaman tentang pengelolaan bisnis hidroponik sebagai peluang berkreasi di lahan sempit | Warga di tiap RT memiliki kesempatan yang sama dalam hal pemanfaatan platfrom digital pada masa pandemi Covid-19 untuk: Berpartisipasi menjadi peserta webinar dari beragam organisasi dan kementrian Berpartisipasi secara virtual berskala nasional untuk mencari jejaring baru Berkunjung melihat langsung dan mendengarkan pengalaman para pegiat Hidroponik |
Partisipasi mitra dalam kegiatan PkM ini adalah sebagai berikut:
membentuk WhatsApp group untuk kemudahan berkomunikasi;
meningkatkan pengetahuan tentang potensi karya 3R (Reduce – Reuse – Recycle) yang bernilai ekonomis agar menjadi bagian dari ekosistem Ekonomi Kreatif (EKraf);
berpartisipasi menjadi peserta pameran virtual berskala nasional;
berpartisipasi menjadi peserta webinar dan diskusi virtual;
mulai belajar mandiri untuk meningkatkan literasi digital.